PEMBELAJARAN
SENI RUPA PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Seni rupa merupakan hasil
interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan.
Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan
manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat
menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki
kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna
tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
- KONSEP SENI RUPA
- Pengetian Seni Rupa
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan
gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan
penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.
1.
Seni rupa dapat berfungsi sebagai :
a.
media ekspresi
b.
media ekspresi
c.
media komunikasi
d.
media pengembangan bakat
e.
media pendidikan
2.
Aspek seni rupa :
1.
Aspek grahita
2.
Aspek Garapan
3.
Aspek Tata
3.
Jenis Karya Seni Rupa
·
Karya
rupa murni yakni karya seni rupa yang sengaja diciptakan sebagai sarana
ekspresi komunikasi,rekreasi dan terapi.Karya seni rupa murni ini dapat berupa
dwimarta ataupun trimatra.
·
Karya seni rupa terapan yang sengaja dicipta untuk tujuan fungsional.Karya seni
rupa ini pun mencakup 2 macam yakni dwimarta dan trimarta.
- KONSEP PENDIDIKAN SENI
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan
kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan
permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi
seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan
aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina
kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat
digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak
memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting
yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan,
kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan
kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya
berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD
bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai
seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan
dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang
diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan
berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis.
Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara
seimbang.
Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni
adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat
dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya,
bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan.
Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap
aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan
terhadap seni.
D. KONSEP PENDIDIKAN SENI RUPA SD
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang
relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah
menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama
hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran
yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang
lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan
pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar
melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan
kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan
permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan
untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan,
melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini
mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat
pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar,
menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni
rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan
disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.
a.
Materi dan Media Seni Rupa
1. Menggambar /
Melukis
Kegiatan
menggambar / melukis di SD dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai
pembuatan sket, pengembangan sket menjadikan karya lukis / gambar, menggambar
dengan skema, memindahkan gambar dengan bantuan kisi-kisi dan menggambar
ekspresi dengan cara memberikan gambar kepada siswa bagaimana seorang maestro
(seniman) menggarapkannya mereka dari awal hingga akhir.
Bahan untuk
diantaranya seperti kertas gambar, karton manila, kertas plikator, kertas
merang, karton dan sebagainya. Untuk bahan pewarna dapat digunakan cat air, cat
minyak, cat poster, sumbo kue atau kalau tidak ada bisa menggunakan
tumbuh-tumbuhan seperti kunyit, buah tinta, daun jati dan sebagainya. Teknik
pembuatannya dapat dilakukan dengan teknik pulasan, teknik kerik, teknik duser
dan sebagainya.
2. Membentuk
Membentuk dapat
dimaksudkan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan. Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan membentuk
adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, playdog
dan sejenisnya.
Teknik membentuk sangat beragam, diantaranya :
1. Membutsir
Yaitu membuat hanya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara
diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek.
2. Memahat
Yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan.
3. Cor(menuang) Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada
alat acuan yang berbentuk cetakan, setelah
menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.
3. Menempel
Yaitu karya
seni berupa tempelan gambar atau bahan tertentu pada sebuah benda agar lebih
menarik untuk dilihat. Alat dan bahan yang digunakan dapat berupa kendi, lem, gunting, pensil, kertas warna, monte, kain perca
atau bahan lain. Teknik Pembuatannya yaitu dengan menempelkan guntingan kertas,
kain perca atau monte ke kendi yang telah digambari.
4. Mencetak
Mencetak adalah
proses memperbanyak (reproduksi) suatu gambar atau naskah dengan teknik
tertentu. Bahan-bahan yang digunakan adalah cat air, sumbo kue, tinta bak serta
lainya. Bahan acuan cetakan dapat menggunakan berbagai bahan seperti kentang,
wortel, ketela rambat, bengkoang, karet bekas sandal, karton tebal, triplek dan
sebagainya. Teknik mencetak ada bermacam-macam diantaranya adalah cetak timbul,
cetak cekung, cetak tembus, dan cetak datar.
5. Menggunting,
melipat, menempel (3M)
Karya seni rupa
ini merupakan proses memanipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk dua atau
tiga dimensi. Bahan yang
digunakan untuk dapat pembuatan
karya ini berupa kertas, kertas lipat,
lembaran plastik. Alat yang digunakan yaitu gunting dan lem atau perekat.
Teknik yang digunakan yaitu melipat atau origami.
6. Dekorasi
Kegiatan
dekorasi biasanya ditujukan untuk membuat hiasan. Bahan untuk dekorasi dapat
menggunakan bahan-bahan seperti biji-bijian, bunga, batang tumbuh-tumbuhan,
bauh-buahan, kertas berwarna, plastik sedotan, pita plastik, karet balon dan
dll.
Alat-alat yang
digunakan untuk jenis dekorasi bahan kertas adalah gunting, cutter, lem, pisau,
cutter, gunting, jarum, benang, paku, palu, lem dan sebagainya.
Di dalam
membuat dekorasi atau dinamen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menstilir
dan menyederhanakan.
7. Merakit dan
Membangun
Yaitu kegiatan
yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan sesuatu
benda tiga dimensi atau trimatra. Contoh: membuat kalender.
Bahan yang
digunakan seperti kertas tebal/karton, lem, pensil berwarna / cat air.
Alat-alat yang bisa digunakan antara lain gunting, penggaris, cutter, kuas.
Prosedur membangun bisa dilakukan dengan cara melipat, memotong, dan mengelem.
Pada bagian tertentu bisa diberi pewarna atau garis-garis.
8. Menjiplak
Menjiplak yaitu
kegiatan menempelkan sehelai kertas pada model cetakan kemudian menggosoknya
dengan krayon atau alat tulis lain. Bahan yang digunakan bisa bermacam-macam,
seperti koin, model topeng, atau berbagai objek yang dapat ditemui di sekitar.
Bahan penggosoknya dapat berupa pensil, pensil warna, atau krayon. Teknik
pembuatannya yaitu dengan cara menggosok-gosokkan krayon atau pensil di atas
sehelai kertas yang diletakkan di atas model sehingga membentuk jiplakan dari
model tersebut.
9. Kolase
Kolase adalah
penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas yang diatur. Bahan yang
digunakan biasanya adalah kertas , kain, atau bahan yang bertekstur. Teknik
pembuatannya yaitu dengan cara menempelkan berbagai potongan bahan-bahan
tersebut pada kertas dan diatur sedemikian rupa sesuai keinginan mereka.
10. Finger
Painting (Lukisan Jari)
Yaitu seni
melukis dengan menggunakan jari sebagai alat untuk melukis. Pada prinsipnya
proses finger painting adalah bebas, yang terpenting adalah bahwa
lukisan tersebut dibuat dengan menggunakan jari-jari tangan. Jadi sebenarnya
karya ini juga bebas, beraliran abstrak, realistis, naturalis,dan sebagainya.
Bahan yang dipakai dapat berupa berbagai jenis cat, kertas, atau berbagai bahan
lukisan lain. Teknik pembuatannya adalah pada dasarnya menggunakan jari untuk
menggambar. Semua gambar digambar dengan jari-jari tangan.
11. Lukis
Tempel/gambar tekstur
Yaitu karya
seni berupa gambar yang dibuat dengan teknik menggambar dan menempel baik
dengan kertas maupun bahan lain pada gambar sehingga tercipta suatu pola gambar
yang indah dan lebih hidup. Alat dan bahan seperti pelepah batang pisang
kering, dedaunan, kertas, atau bahan lain yang bisa ditempel, gunting, lem,
berbagai jenis kertas, pensil,dll.
Teknik
Pembuatannya yaitu pertama-tama membuat
gambar yang akan ditempeli. Kemudian gunting bahan-bahan lain yang akan
ditempel sesuai dengan pola gambar. Setelah itu tempelkan pada gambar tadi
sehingga terbentuk lukisan seperti semula.
12. Merangkai/memasang
Yaitu jenis
karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang suatu bahan pada media
tertentu. Contoh : membuat puzzle. Alat dan bahan yang digunakan yaitu karton
tebal, pensil, kertas HVS, pensil warna, penggaris, gunting, lem,dll. Teknik
Pembuatannya dengan membuat sebuah gambar pada kertas HVS, beri warna, kemudian
tempelkan pada karton tebal. Gambar garis potong pada gambar, kemudian
potong-potong sesuai garis dan beri bingkai pada gambar.
13. Menghias
Yaitu jenis
karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang, menempel dan menghias
suatu bahan pada media tertentu. Contoh : membuat topeng karton. Alat dan bahan
yang digunakan seperti karton tebal, pensil, lem, bahan pewarna ( cat air, cat
minyak, crayon, pensil warna dsb ), kertas marmer, gunting, dll.
Teknik
Pembuatannya yaitu dengan membuat media yang akan dihias misalnya topeng dari
karton, kemudian menghiasinya dengan berbagai warna yang menarik serta
menempelkan berbagai bahan lain sebagai hiasan pendukung.
14. Mencelup
Yaitu jenis
karya seni yang dibuat dengan membuat hiasan pada kain polos dengan menggunakan
teknik celup ikat. Contoh : celup kaos dengan jumputan. Alat dan bahan bisa
berupa kain putih atau kaos polos warna putih, karet gelang atau tali
secukupnya, zat pewarna, kompor, panci, air.
Teknik
Pembuatannya dengan mengikat bagian-bagian kaos yang akan dihias. Sebelum dicelupkan
ke dalam zat pewarna kaos dimasukkan dulu ke air dingin kemudian diperas. Baru
setelah itu celupkan kaos tersebut ke zat pewarna yang telah dididihkan bersama
air. Setelah itu dinginkan kain dan cuci. Setelah bersih buka kembali
ikatan-ikatan tadi.
15. Meronce
Yaitu jenis
karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang suatu bahan pada benang. Contoh : membuat tirai, membuat kalung. Alat dan bahan misalnya biji karet
kering, atau kertas yang digulung kecil, benang nilon, gunting dan pisau, jarum
jahit, sedotan limun, dll. Teknik pembuatannya yaitu dengan cara menyusun
gulungan kertas atau biji karet kering yang telah di lubangi kedua ujungnya
pada benang nilon dengan bantuan jarum.
16. Mencungkil
Yaitu kegiatan
yang mencakup aktivitas dengan teknik mencungkil sehingga menghasilkan karya
seni yang menarik. Alat dan bahan yang digunakan dapat berupa plastisin,
kentang, ketela, atau bahan lain yang bisa dicungkil, pisau atau cutter, lidi,
papan. Teknik Pembuatannya dengan cara membuat sketsa pada bahan yang akan
dicungkil kemudian cungkil pada bagian yang perlu dibuang dengan pisau.
17. Menganyam
Yaitu kegiatan
membuat karya seni dengan teknik menganyam untuk menghasilkan sesuatu yang
lebih menarik dari bahan semula. Misalnya membuat anyaman kipas. Alat dan bahan
yang digunakan yaitu irisan bambu tipis, 1 bilah bamboo, tali plastic, pisau
dan gunting.
18. Membatik
Yaitu suatu
kegiatan membuat karya seni dengan teknik membatik untuk menghasilkan karya
yang indah dilihat. Alat dan bahannya kain polos, pensil atau pensil warna,
canting, kertas gambar, lilin malam, pewarna naptol atau wantex, kaporit, air
dan wajan kecil, kompor ember.
19. Memilin
Yaitu kegiatan
yang mencakup aktivitas dengan teknik memilin sehingga menghasilkan karya seni
yang indah.
20. Karya
kerajinan
Yaitu kegiatan
membuat karya seni dengan berbagai teknik agar menghasilkan karya tertentu. Seperti: Membuat Asbak
Alat dan bahan:
tanah liat, pisau, sendok, alat sudip
Teknik Pembuatan: remas tanah
liat dan bentuk sesuai keinginanmu, buanglah bagian yang tidak perlu dengan
cara mencungkil, haluskan hasilnya dengan menggunakan alat sudip.
b. Metode, Model dan Pendekatan
Pembelajaran Seni Rupa di SD
Adapun metode-metode pembelajaran seni rupa di SD yaitu:
- Strategi Penataan
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak. - Strategi penyampaian
Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas. - Stategi pengelolaan
Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran dilaksanakan.
Model
pembelajaran seni rupa di SD, antara lain:
1. Model Terkait
Model terkait
adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena menekankan pada
hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau
ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada pembelajaran
SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model terkait dalam
SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra substansial
seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial materi
yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
b. Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara
terus-menerus
c. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d. Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu
ketrampilan tertentu.
Kelemahan Model Terkait :
a. Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep
ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian tertentu.Hal ini
menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak walaupun hubungan
telah dirancang secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian.
b. Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk memadukan
gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha mengembangkan
hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang studi lain.
2. Model Terjala
Merupakan
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini menekankan
hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran
senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang studi
(seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari, matematika,
ips, ipa dll).
Keunggulan:
a. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki
kekuaatn komprehensif yang tinggi.
b. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
c. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara komprehensif
Kelemahan: :
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar
perncan
3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan
pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang diangkat dari adanya tumpang
tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari
berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a. Mampu membangun motivasi siswa
b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
c. Menghemat waktu
d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta
kebijakan-kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran
terpadu
c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.
Pendekatan
Pembelajaran Seni Rupa di SD
Pembelajaran
Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu.
Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai
dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan
terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam
bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran
Pendidikan Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
Pembelajaran
apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya
seni yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara
langsung maupun melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari,
teater, atau film. Pembelajaran produktif secara terpadu dilaksanakan dengan
kegiatan berkarya dan penyajian seni yang melibatkan dua atau lebih bidang
seni, misalnya dalam bentuk seni pertunjukan atau kolaborasi antar bidang seni.
Alternatif
pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang
memiliki lebih dari satu guru bidang seni, masing-masing guru memberikan
pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya secara terpisah. Siswa memilih salah
satu bidang seni sesuai dengan minatnya. Pembelajaan secara terpadu
dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang bersangkutan.
Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru tersebut
melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat mungkin
juga melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan kemampuannya.
Materi pokok
yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara
integratif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni,
dan penyajian seni. Pembelajaran yang bersifat praktek (berkarya) lebih
berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha
membentuk dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada kualitas komposisi yang
dihasilkan.
Dalam
pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang
pembelajaran materi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional,
termasuk menggambar dengan mistar (menggambar konstruksi), perlu ditunjang dengan
program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat siswa.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar