Rabu, 08 Januari 2014

PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA ANAK SD



PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Seni rupa merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperanan dalam memenuhi tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah, unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.
  1. KONSEP SENI RUPA
  1.    Pengetian Seni Rupa
Seni rupa adalah salah  satu  cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.
1.      Seni rupa dapat berfungsi sebagai :
a.           media ekspresi
b.       media ekspresi
c.        media komunikasi
d.       media pengembangan bakat
e.       media pendidikan
2.       Aspek seni rupa :
1.        Aspek grahita
2.       Aspek Garapan
3.         Aspek Tata
3.      Jenis Karya Seni Rupa
·         Karya rupa murni yakni karya seni rupa yang sengaja diciptakan sebagai sarana ekspresi komunikasi,rekreasi dan terapi.Karya seni rupa murni ini dapat berupa dwimarta ataupun trimatra.
·            Karya seni rupa terapan yang sengaja dicipta untuk tujuan fungsional.Karya seni rupa ini pun mencakup 2 macam yakni dwimarta dan trimarta.
  1. KONSEP PENDIDIKAN SENI
Pendidikan seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan, kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kreativitasnya. Beberapa aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan seni antara lain kesungguhan, kepekaan, daya produksi, kesadaran berkelompok, dan daya cipta.
Pendidikan seni adalah segala usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasrkan aturan-aturan estetika tertentu. selain itu, pendidikan seni di SD bertujuan menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Jadi melalui seni, kemampuan cipta, rasa dan karsa anak di olah dan dikembangkan.
Selain mengolah cipta, rasa dan karsa seperti yang diterapkan di atas, pendidikan seni merupakan mengolah berbagai ketrampilan berpikir. Hal tersebut meliputi ketrampilan kreatif, inovatif, dan kritis. Ketrampilan ini di olah melalui cara belajar induktif dan deduktif secara seimbang.
Dunia anak adalah dunia bermain. Salah satu fungsi seni adalah sebagai media bermain. Oleh sebab itu, aktivitas berolah seni dapat dikembangkan melalui bermain. Melalui bermain kemampuan mencipta atau berkarya, bercita rasa estetis dan berapresiasi seni diperoleh secara menyenangkan. Melalui kondisi yang menyenangkan seperti ini, anak akan mengulang setiap aktivitas belajarnya secara mandiri dan akan menjadi kebiasaan dan keinginan terhadap seni.
D.    KONSEP PENDIDIKAN SENI RUPA SD
Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan mempromosikan gagasan multikultural.
a.      Materi dan Media Seni Rupa
1.      Menggambar / Melukis
Kegiatan menggambar / melukis di SD dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai pembuatan sket, pengembangan sket menjadikan karya lukis / gambar, menggambar dengan skema, memindahkan gambar dengan bantuan kisi-kisi dan menggambar ekspresi dengan cara memberikan gambar kepada siswa bagaimana seorang maestro (seniman) menggarapkannya mereka dari awal hingga akhir.
Bahan untuk diantaranya seperti kertas gambar, karton manila, kertas plikator, kertas merang, karton dan sebagainya. Untuk bahan pewarna dapat digunakan cat air, cat minyak, cat poster, sumbo kue atau kalau tidak ada bisa menggunakan tumbuh-tumbuhan seperti kunyit, buah tinta, daun jati dan sebagainya. Teknik pembuatannya dapat dilakukan dengan teknik pulasan, teknik kerik, teknik duser dan sebagainya.
2.      Membentuk
Membentuk dapat dimaksudkan sebagai mengubah, membangun dan mewujudkan.           Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, playdog dan sejenisnya. Teknik membentuk sangat beragam, diantaranya :
1.      Membutsir
Yaitu membuat hanya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek.
2.      Memahat
Yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan.
3.      Cor(menuang) Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan, setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.
3.      Menempel
Yaitu karya seni berupa tempelan gambar atau bahan tertentu pada sebuah benda agar lebih menarik untuk dilihat. Alat dan bahan yang digunakan dapat berupa kendi, lem, gunting, pensil, kertas warna, monte, kain perca atau bahan lain. Teknik Pembuatannya yaitu dengan menempelkan guntingan kertas, kain perca atau monte ke kendi yang telah digambari.
4.      Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak (reproduksi) suatu gambar atau naskah dengan teknik tertentu. Bahan-bahan yang digunakan adalah cat air, sumbo kue, tinta bak serta lainya. Bahan acuan cetakan dapat menggunakan berbagai bahan seperti kentang, wortel, ketela rambat, bengkoang, karet bekas sandal, karton tebal, triplek dan sebagainya. Teknik mencetak ada bermacam-macam diantaranya adalah cetak timbul, cetak cekung, cetak tembus, dan cetak datar.
5.      Menggunting, melipat, menempel (3M)
Karya seni rupa ini merupakan proses memanipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk dua atau tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk dapat pembuatan karya ini berupa kertas, kertas lipat, lembaran plastik. Alat yang digunakan yaitu gunting dan lem atau perekat. Teknik yang digunakan yaitu melipat atau origami.
6.      Dekorasi
Kegiatan dekorasi biasanya ditujukan untuk membuat hiasan. Bahan untuk dekorasi dapat menggunakan bahan-bahan seperti biji-bijian, bunga, batang tumbuh-tumbuhan, bauh-buahan, kertas berwarna, plastik sedotan, pita plastik, karet balon dan dll.
Alat-alat yang digunakan untuk jenis dekorasi bahan kertas adalah gunting, cutter, lem, pisau, cutter, gunting, jarum, benang, paku, palu, lem dan sebagainya.
Di dalam membuat dekorasi atau dinamen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menstilir dan menyederhanakan.
7.      Merakit dan Membangun
Yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan sesuatu benda tiga dimensi atau trimatra. Contoh: membuat kalender.
Bahan yang digunakan seperti kertas tebal/karton, lem, pensil berwarna / cat air. Alat-alat yang bisa digunakan antara lain gunting, penggaris, cutter, kuas. Prosedur membangun bisa dilakukan dengan cara melipat, memotong, dan mengelem. Pada bagian tertentu bisa diberi pewarna atau garis-garis.
8.      Menjiplak
Menjiplak yaitu kegiatan menempelkan sehelai kertas pada model cetakan kemudian menggosoknya dengan krayon atau alat tulis lain. Bahan yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti koin, model topeng, atau berbagai objek yang dapat ditemui di sekitar. Bahan penggosoknya dapat berupa pensil, pensil warna, atau krayon. Teknik pembuatannya yaitu dengan cara menggosok-gosokkan krayon atau pensil di atas sehelai kertas yang diletakkan di atas model sehingga membentuk jiplakan dari model tersebut.
9.      Kolase
Kolase adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas yang diatur. Bahan yang digunakan biasanya adalah kertas , kain, atau bahan yang bertekstur. Teknik pembuatannya yaitu dengan cara menempelkan berbagai potongan bahan-bahan tersebut pada kertas dan diatur sedemikian rupa sesuai keinginan mereka.
10.  Finger Painting (Lukisan Jari)
Yaitu seni melukis dengan menggunakan jari sebagai alat untuk melukis. Pada prinsipnya proses finger painting adalah bebas, yang terpenting adalah bahwa lukisan tersebut dibuat dengan menggunakan jari-jari tangan. Jadi sebenarnya karya ini juga bebas, beraliran abstrak, realistis, naturalis,dan sebagainya. Bahan yang dipakai dapat berupa berbagai jenis cat, kertas, atau berbagai bahan lukisan lain. Teknik pembuatannya adalah pada dasarnya menggunakan jari untuk menggambar. Semua gambar digambar dengan jari-jari tangan.
11.  Lukis Tempel/gambar tekstur
Yaitu karya seni berupa gambar yang dibuat dengan teknik menggambar dan menempel baik dengan kertas maupun bahan lain pada gambar sehingga tercipta suatu pola gambar yang indah dan lebih hidup. Alat dan bahan seperti pelepah batang pisang kering, dedaunan, kertas, atau bahan lain yang bisa ditempel, gunting, lem, berbagai jenis kertas, pensil,dll.
Teknik Pembuatannya yaitu pertama-tama membuat gambar yang akan ditempeli. Kemudian gunting bahan-bahan lain yang akan ditempel sesuai dengan pola gambar. Setelah itu tempelkan pada gambar tadi sehingga terbentuk lukisan seperti semula.
12.  Merangkai/memasang
Yaitu jenis karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang suatu bahan pada media tertentu. Contoh : membuat puzzle. Alat dan bahan yang digunakan yaitu karton tebal, pensil, kertas HVS, pensil warna, penggaris, gunting, lem,dll. Teknik Pembuatannya dengan membuat sebuah gambar pada kertas HVS, beri warna, kemudian tempelkan pada karton tebal. Gambar garis potong pada gambar, kemudian potong-potong sesuai garis dan beri bingkai pada gambar.
13.  Menghias
Yaitu jenis karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang, menempel dan menghias suatu bahan pada media tertentu. Contoh : membuat topeng karton. Alat dan bahan yang digunakan seperti karton tebal, pensil, lem, bahan pewarna ( cat air, cat minyak, crayon, pensil warna dsb ), kertas marmer, gunting, dll.
Teknik Pembuatannya yaitu dengan membuat media yang akan dihias misalnya topeng dari karton, kemudian menghiasinya dengan berbagai warna yang menarik serta menempelkan berbagai bahan lain sebagai hiasan pendukung.
14.  Mencelup
Yaitu jenis karya seni yang dibuat dengan membuat hiasan pada kain polos dengan menggunakan teknik celup ikat. Contoh : celup kaos dengan jumputan. Alat dan bahan bisa berupa kain putih atau kaos polos warna putih, karet gelang atau tali secukupnya, zat pewarna, kompor, panci, air.
Teknik Pembuatannya dengan mengikat bagian-bagian kaos yang akan dihias. Sebelum dicelupkan ke dalam zat pewarna kaos dimasukkan dulu ke air dingin kemudian diperas. Baru setelah itu celupkan kaos tersebut ke zat pewarna yang telah dididihkan bersama air. Setelah itu dinginkan kain dan cuci. Setelah bersih buka kembali ikatan-ikatan tadi.
15.  Meronce
Yaitu jenis karya seni yang dibuat dengan merangkai atau memasang suatu bahan pada benang. Contoh : membuat tirai, membuat kalung. Alat dan bahan misalnya biji karet kering, atau kertas yang digulung kecil, benang nilon, gunting dan pisau, jarum jahit, sedotan limun, dll. Teknik pembuatannya yaitu dengan cara menyusun gulungan kertas atau biji karet kering yang telah di lubangi kedua ujungnya pada benang nilon dengan bantuan jarum.
16.  Mencungkil
Yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas dengan teknik mencungkil sehingga menghasilkan karya seni yang menarik. Alat dan bahan yang digunakan dapat berupa plastisin, kentang, ketela, atau bahan lain yang bisa dicungkil, pisau atau cutter, lidi, papan. Teknik Pembuatannya dengan cara membuat sketsa pada bahan yang akan dicungkil kemudian cungkil pada bagian yang perlu dibuang dengan pisau.
17.  Menganyam
Yaitu kegiatan membuat karya seni dengan teknik menganyam untuk menghasilkan sesuatu yang lebih menarik dari bahan semula. Misalnya membuat anyaman kipas. Alat dan bahan yang digunakan yaitu irisan bambu tipis, 1 bilah bamboo, tali plastic, pisau dan gunting.
18.  Membatik
Yaitu suatu kegiatan membuat karya seni dengan teknik membatik untuk menghasilkan karya yang indah dilihat. Alat dan bahannya kain polos, pensil atau pensil warna, canting, kertas gambar, lilin malam, pewarna naptol atau wantex, kaporit, air dan wajan kecil, kompor ember.
19.  Memilin
Yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas dengan teknik memilin sehingga menghasilkan karya seni yang indah.
20.  Karya kerajinan
Yaitu kegiatan membuat karya seni dengan berbagai teknik agar menghasilkan karya tertentu. Seperti: Membuat Asbak
Alat dan bahan: tanah liat, pisau, sendok, alat sudip
Teknik Pembuatan: remas tanah liat dan bentuk sesuai keinginanmu, buanglah bagian yang tidak perlu dengan cara mencungkil, haluskan hasilnya dengan menggunakan alat sudip.

b.      Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa di SD
Adapun metode-metode pembelajaran seni rupa di SD yaitu:

  1. Strategi Penataan
    Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.
  2. Strategi penyampaian
    Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas.
  3. Stategi pengelolaan
    Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama pembelajaran
    dilaksanakan.

Model pembelajaran seni rupa di SD, antara lain:
1. Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial materi yang terkait.
Keunggulan Model Terkait :
a.       Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
b.      Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-menerus
c.       Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
d.      Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu ketrampilan tertentu.
Kelemahan Model Terkait :
a.       Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian tertentu.Hal ini menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak walaupun hubungan telah dirancang secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian.
b.      Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk memadukan gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha mengembangkan hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang studi lain.
2.      Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini menekankan hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada pembelajaran senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra bidang studi (seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari, matematika, ips, ipa dll).
Keunggulan:
a.      Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn komprehensif yang tinggi.
b.      Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema
c.       Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara komprehensif
Kelemahan: :
a.       Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran
b.      Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal
c.       Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran agar perncan
3.      Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang diangkat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam kurikulum yang berlaku dari berbagai mata pelajaran atau mata kajian.
Keunggulan :
a.       Mampu membangun motivasi siswa
b.      Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam pembelajaran
c.       Menghemat waktu
d.      Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi
Kelemahan :
a.       Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b.      Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model pembelajaran terpadu
c.       Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit.
Pendekatan Pembelajaran Seni Rupa di SD
Pembelajaran Pendidikan Seni dilaksanakan baik dengan pendekatan terpisah dan terpadu. Pendekatan terpisah ialah melaksanakan pembelajaran setiap bidang seni, sesuai dengan ciri-ciri khusus dan kesatuan substansi masing-masing. Pendekatan terpadu ialah melaksanakan pembelajaran yang memadukan bidang-bidang seni dalam bentuk seni pertunjukan, seni multimedia, atau kolaborasi seni. Pembelajaran Pendidikan Seni secara terpadu meliputi pembelajaran apresiatif dan produktif.
Pembelajaran apresiatif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan apresiasi terhadap karya seni yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih bidang seni, baik secara langsung maupun melalui media audio-visual, misalnya pertunjukan musik, tari, teater, atau film. Pembelajaran produktif secara terpadu dilaksanakan dengan kegiatan berkarya dan penyajian seni yang melibatkan dua atau lebih bidang seni, misalnya dalam bentuk seni pertunjukan atau kolaborasi antar bidang seni.
Alternatif pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Seni sebagai berikut. Sekolah yang memiliki lebih dari satu guru bidang seni, masing-masing guru memberikan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya secara terpisah. Siswa memilih salah satu bidang seni sesuai dengan minatnya. Pembelajaan secara terpadu dilaksanakan dengan kerja sama antara guru-guru bidang seni yang bersangkutan. Sekolah yang hanya memiliki guru salah satu bidang seni, guru tersebut melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan bidangnya, tetapi sedapat mungkin juga melaksanakan pembelajaran seni secara terpadu, sesuai dengan kemampuannya.
Materi pokok yang bersifat teoritik tidak diberikan secara terpisah, tetapi secara integratif dengan materi kegiatan apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Pembelajaran yang bersifat praktek (berkarya) lebih berorientasi pada proses dari pada hasil, sehingga lebih menekankan usaha membentuk dan mengungkapkan gagasan kreatif dari pada kualitas komposisi yang dihasilkan.
Dalam pembelajaran Pendidikan Seni, pengembangan sikap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan, dan pengetahuan. Untuk menunjang pembelajaran materi yang mengarah pada penguasaan keahlian profesional, termasuk menggambar dengan mistar (menggambar konstruksi), perlu ditunjang dengan program ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat siswa.
sumber